Semakin ke sini, seringkali saya merasa ragu untuk memosting
tulisan dalam blog ini. Padahal blog ini ‘punya’ saya sendiri, tapi entah
kenapa saya agak merasa ‘eman’ kalau sekedar menuliskan ‘curcol’ kehidupan
sehari-hari tanpa arti. Rasanya kurang bermakna bila isi yang ada kurang
membantu banyak orang yang tidak sengaja terdampar di blog ini.
Beberapa rekan blogger telah ‘mengupgrade’ konten blog
mereka dari cerita kehidupan sehari-hari menjadi hal-hal yang menjual. Alhasil,
tulisan yang ditampilkan dalam blog mereka pun sarat informasi tentang produk
tertentu. Ada hal yang ‘mencerahkan’ bagi pembaca tertentu, sekaligus mampu memberikan
penghasilan bagi para penulisnya. Contoh lainnya lagi, ada teman yang
memutuskan untuk memisahkan blog pribadi dengan sesuatu – yang menurutnya, hal
yang lebih serius – dalam dua blog yang berbeda. Yang akhirnya membuat saya
bertanya pada diri sendiri “Apakah saya tertarik mengikuti jejak salah satu
dari kedua golongan yang ada?” Seketika saya menjawab, “Sepertinya belum.”
Kalau menurut Pak Mukhlas menulis itu mampu menata nalar1
, perlu diketahui juga bahwa ada yang menyebutkan kalau menulis juga
mampu menyehatkan2. Apapun itu, bulan ini … saya ingin memanfaatkan
satu peran menulis (yang menurut saya) cukup membantu saya akan hal-hal yang
nyaris terlupakan. Rencananya, akan ada beberapa tulisan bertema “throwback” yang
akan diposting setelah tulisan ini kapan-kapan. Semoga, masih ada manfaat yang
bisa diambil pembaca dari tulisan-tulisan itu.
Keterangan tanda:
- http://muchlassamani.blogspot.co.id/2013/12/menulis-itu-menata-nalar.html
- Quantum Writing: cara cepat nan bermanfaat untuk merangsang munculnya potensi menulis oleh Hernowo. Penerbit Kaifa. 2015.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih atas kesan dan pesan nya. Jangan kapok dan sungkan untuk berkunjung kembali :)